Peringatan Maulid Nabi Nabi
Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul
Awwal merupakan sebuah momen spiritual untuk mengingat figur tunggal yang
mengisi pikiran, hati dan pandangan hidup umat Islam. Meskipun perlu tidaknya upacara
peringatan masih ada pro kontra dari beberapa ulama, namun perenungan dan
pengisian batin agar tokoh sejarah tersebut tidak menjadi fiktif dalam diri seseorang,
masih sangat dibutuhkan.
Dalam Surat Al-Ahzab (21)
disebutkan bahwa : Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah (Nabi Muhammad
SAW) sebagai suri teladan yang baik bagi kalian. Dari ayat tersebut menyiratkan
agar seluruh umat Islam dapat menanamkan keteladanan Rasulullah, mulai hal
terkecil sampai hal paling besar, sehingga kehidupan sehari-harinya berkualitas
baik.
Keteladanan yang harus ditiru antara
lain : shiddiq (benar), amanah (terpercaya),
tablig (menyampaikan), dan fathonah (cerdas). Shiddiq berarti benar, baik
ucapan maupun perbuatan. Amanah berarti dapat dipercaya dalam menyampaikan
semua perintah diberikan. Tablig berarti menyampaikan semua wahyu yang
diterimanya tanpa menambahi dan menguranginya. Fathonah berarti cerdas dalam menghadapi
masalah untuk diselesaikan dengan tangkas dan bijaksana.
Memang sudah banyak orang yang
telah mengetahui kepribadian Nabi Muhammad SAW tersebut, namun tidak
banyak yang mampu mengaplikasikannya
dalam kehidupan nyata. Alangkah indahnya bangsa Indonesia ini apabila
kepribadian tersebut dimiliki setiap warga negara, mulai rakyat biasa sampai
pejabat negara dan penyelenggara pemerintahan. Tidak mustahil bangsa ini
memiliki umat yang berkualitas, mengetahui sopan santun serta benar dan salah, sehingga
dapat membangun negeri ini dengan landasan kepribadian yang kuat.
Apabila ditemukan hal yang janggal
dan sulit dalam melaksanakan ibadah maupun kehidupan sehari-hari, seyogyanya
dikembalikan pada Al-Quran dan Al-Hadist sesuai hadist yang diriwayatkan Malik
: “Telah Aku (Muhammad SAW) tinggalkan di kalangan kalian dua hal. Kalian tidak
akan tersesat apabila mau berpegang teguh pada keduanya, yakni Kitabullah (Al-Quran)
dan sunnah Nabi-Nya (Al-Hadist)”.