Selasa, 27 Oktober 2020

Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW

 

Peringatan Maulid Nabi Nabi Muhammad SAW  setiap tanggal 12 Rabiul Awwal merupakan sebuah momen spiritual untuk mengingat figur tunggal yang mengisi pikiran, hati dan pandangan hidup umat Islam. Meskipun perlu tidaknya upacara peringatan masih ada pro kontra dari beberapa ulama, namun perenungan dan pengisian batin agar tokoh sejarah tersebut tidak menjadi fiktif dalam diri seseorang, masih sangat dibutuhkan.





Dalam Surat Al-Ahzab (21) disebutkan bahwa : Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah (Nabi Muhammad SAW) sebagai suri teladan yang baik bagi kalian. Dari ayat tersebut menyiratkan agar seluruh umat Islam dapat menanamkan keteladanan Rasulullah, mulai hal terkecil sampai hal paling besar, sehingga kehidupan sehari-harinya berkualitas baik.

Keteladanan yang harus ditiru antara lain : shiddiq (benar), amanah (terpercaya), tablig (menyampaikan), dan fathonah (cerdas). Shiddiq berarti benar, baik ucapan maupun perbuatan. Amanah berarti dapat dipercaya dalam menyampaikan semua perintah diberikan. Tablig berarti menyampaikan semua wahyu yang diterimanya tanpa menambahi dan menguranginya. Fathonah berarti cerdas dalam menghadapi masalah untuk diselesaikan dengan tangkas dan bijaksana.

Memang sudah banyak orang yang telah mengetahui kepribadian Nabi Muhammad SAW tersebut, namun tidak banyak  yang mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Alangkah indahnya bangsa Indonesia ini apabila kepribadian tersebut dimiliki setiap warga negara, mulai rakyat biasa sampai pejabat negara dan penyelenggara pemerintahan. Tidak mustahil bangsa ini memiliki umat yang berkualitas, mengetahui sopan santun serta benar dan salah, sehingga dapat membangun negeri ini dengan landasan kepribadian yang kuat.

Apabila ditemukan hal yang janggal dan sulit dalam melaksanakan ibadah maupun kehidupan sehari-hari, seyogyanya dikembalikan pada Al-Quran dan Al-Hadist sesuai hadist yang diriwayatkan Malik : “Telah Aku (Muhammad SAW) tinggalkan di kalangan kalian dua hal. Kalian tidak akan tersesat apabila mau berpegang teguh pada keduanya, yakni Kitabullah (Al-Quran) dan sunnah Nabi-Nya (Al-Hadist)”.

Dengan datangnya Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2020 ini diharapkan dapat mengingat kembali sosok pribadi yang luhur, sehingga tertanam, mengakar dan menggerakkan detak-detak jantung maupun aliran darah dalam setiap sendi kehidupan sehari-hari.

Rabu, 14 Oktober 2020

Mencari Rezeki Dengan Sedekah

 


 

Sebagian orang beranggapan bahwa mereka akan bersedekah setelah keadaan ekonomi dirinya lebih alias setelah menjadi orang kaya. Padahal ujud sedekah tidak terbatas hanya pemberian berbentuk materi/uang. Apapun yang diberikan kepada orang lain untuk kepentingan sosial maupun ibadah kepada Alloh SWT, juga termasuk sedekah.

Alloh SWT juga berjaji akan membalas kepada orang yang bersedekah dengan rezeki yang lebih baik.  Ini tercantum dalam surat Saba' (39) yang berbunyi : "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya".  





Dalam beberapa riwayat, Nabi Muhammad SAW juga menegaskan bahwa ujud sedekah tidak terbatas hanya pemberian yang berkaitan dengan materi/uang. Sangat banyak ujud sedekah seseorang kepada orang lain, mulai dari memberi senyuman kepada teman,  mengeluarkan tenaga dan mengorbankan waktu untuk membantu orang lain yang membutuhkan sampai berbagi ilmu bermanfaat juga merupakan bentuk-bentuk sedekah.

Banyaknya jalan sedekah ini menegaskan kembali bahwa agama Islam itu mudah. Setiap muslim dapat menjalankan dan memiliki peluang  untuk berbagi kepada orang lain sesuai dengan kemampuan masing-masing. Bagi orang yang memiliki harta/uang, dapat dilakukan dengan menyisihkan sebagian hartanya untuk diberikan kepada pihak yang membutuhkan. Bagi yang hartanya pas-pasan yang terkadang untuk makan harian saja masih kekurangan, bisa dengan tenaga atau pikirannya untuk hal kebaikan.

Apapnun bentuk yang dikeluarkan seseorang, sesuai dengan ayat diatas, Alloh SWT pasti  memberi balasan rezeki lebih baik kepada mereka. Yang perlu difahami bersama bahwa balasan rezeki ini tidak terbatas berupa materi/uang dan tidak harus berasal dari orang yang telah kita beri, tetapi berasal dari orang/pihak lain yang kita tidak tahu dan tidak menyangka.  Ujud balasan rezeki dapat berupa badan sehat, mempunyai banyak teman, lingkungan masyarakat yang aman dan nyaman, serta memiliki anak sholih/sholihat dan pasangan yang penuh pengertian juga termasuk rezeki setiap orang.

Jadi tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa untuk mendatangkan rezeki dapat dilakukan dengan sedekah. Hal ini ujud nyata dari firman Alloh SWT dalam hadist qudsi yang berbunyi : Berikanlah infak, maka Aku (Alloh) akan infak pada kalian”.

Mencontoh Kehidupan Nabi Muhammad SAW

  Pada tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada hari Kamis, 28 September 2023 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1445 H . ...