Belakangan
ini wisuda kelulusan dalam jenjang pendidikan TK, SD, SMP hingga SMA/K menjadi
sorotan masyarakat, khususnya para orang tua murid. Beberapa argumen yang
muncul menyebutkan bahwa wisuda hanya untuk perguruan tinggi. Apabila hal ini
dilakukan mulai dari jenjang TK sampai SMA/K, maka dikhawatirkan wisuda menjadi
kehilangan makna.
Tidak
terbatas pada hal ini, penolakan wisuda untuk anak TK hingga SMA/K juga dinilai
pemborosan dan sangat membebani para orang tua murid, karena mereka harus
mengeluarkan uang tidak sedikit demi terselenggaranya acara tersebut. Bagi keluarga
dengan ekonomi cukup, hal ini mungkin tidak menjadi masalah, tetapi bagi tingkat
ekonomi pas-pasan, akan menjadi tambahan beban keuangan keluarga.
Bahkan
tidak sedikit para orang tua yang mengeluhkan hal ini langsung kepada Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim
melalui akun Instagram resminya. Mereka mendorong Nadiem selaku pemegang
keputusan di dunia pendidikan Tanah Air untuk melarang penyelenggaraan wisuda
di sekolah TK hingga SMA.
Namun
ada juga beberapa yang berharap bahwa wisuda SMA/K tetap diadakan sebagai
kenang-kenangan. Hal ini karena ada sebagian masyarakat yang tidak melanjutkan
ke jenjang pendidikan berikutnya, sehingga wisuda menjadi momen untuk
menciptakan kenang-kenangan terakhir di masa sekolah sebelum mereka akhirnya
terjun ke dunia masyarakat. Mereka setuju bahwa yang ditiadakan itu wisuda TK
sampai SMP.
Menyikapi
hal seperti tersebut diatas, perlu dipahami bersama tentang asal usul wisuda. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah "wisuda"
berarti peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat.
Biasanya diadakan untuk menyatakan kelulusan para sarjana.
Sementara
dalam bahasa Inggris, istilah wisuda
disebut dengan istilah graduate. Diksi graduate sendiri berasal
dari diksi Bahasa Latin. Diksi Graduate berasal dari dua diksi "gradus"
dan "step" yang artinya adalah langkah.
Ada
juga yang menyebutkan bahwa kata wisuda awalnya berasal dari Bahasa Jawa ‘wisudha’ yang artinya pelantikan bagi
orang yang telah menyelesaikan pendidikan. Prosesi wisuda pun selalu dilekatkan
dengan pakaian toga, yang berasal dari Bahasa Latin ‘tego’ artinya penutup.
Merujuk
dari asal usul wisuda dan melihat kenyataan di masyarakat yang menunjukkan bahwa
wisuda dilaksanakan dari jenjang TK sampai SMA/K, maka dibutuhkan duduk bersama
dari beberapa pihak yang berseinggungan, mulai dari orangtua siswa, guru
sekolah sampai komite sekolah. Hal ini
perlu dilakukan mengingat apapun bentuk dan cara wisuda masing-masing sekolah, semuanya
memiliki satu kesamaan yakni mengeluarkan biaya.