Jumat, 17 Juli 2020

Belajar Dari Idul Adha



Datangnya Idul Adha akan mengingatkan umat Islam terhadap Ibrahim dan Ismail. Ibrahim tidak hanya patuh dalam melaksanakan perintah Allah SWT, tetapi juga kebijaksanaannya dalam menyampaikan perintah itu kepada anak yang sangat dicintainya. Kisah bapak dan anak ini dapat menjadi pelajaran bagi unat Islam yang masih hidup di zaman sekarang ini



 Dalam surat Ash-Shoffat (102) disebutkan saat Ismail berusia remaja, ayahnya (Ibrahim) memanggilnya untuk mendiskusikan sesuatu. Ibrahim menceritakan kepada Ismail bahwa dirinya telah mendapatkan perintah dari Allah SWT melalui mimpi untuk menyembelih Ismail. Saat itu Ibrahim menanyakan kepada Ismail : "Bagaimana menurutmu, wahai Ismail?". Lalu Ismail menjawab : "Wahai ayah, laksanakan perintah Allah SWT yang dimandatkan untukmu. Saya akan sabar dan ikhlas atas segala yang diperintahkanNya". Setelah Ibrahim dan Ismail kedua-duanya ikhlas untuk menjalankan perintah itu, ternyata Allah SWT mengganti Ismail menjadi domba.
Dapat dicermati bahwa Ibrahim tidak hanya mampu melaksanakan perintah Allah SWT, tetapi juga kebijaksanaannya dalam menyampaikan sebuah perintah. Ibrahim tidak langsung mengambilnya tiba-tiba dan tidak pula mencari kelengahan atau dengan taktik menculik, teror dan intimidasi. Meskipun Ibrahim memiliki massa banyak tetapi tidak menggunakan massa agar anaknya bertekuk lutut dihadapannya. Perintah Allah SWT disampaikannya dengan transparan.
Begitu pula dengan Ismail, merupakan anak yang patuh dan mengerti kedudukan orangtuanya. Sebagai anak, dia tidak memberontak dan tidak bimbang dalam memberikan jawaban yang memancarkan keimanan dan tawakkal kepada Allah SWT. Dia tidak melakukan unjuk rasa yang konfrontatif tanpa mengindahkan akhlakul karimah atau dengan kekerasan untuk memprotes kehendak bapaknya.



Alangkah indahnya apabila setiap umat Islam dapat menerapkan perilaku bapak dan anak seperti diatas dalam kehidupan sehari-hari. Bagi umat Islam yang memegang jabatan, baik jabatan pemerintah, perusahaan atau lainnya, dapat menjalankan amanah seolah-olah sebagai bapak bagi rakyat atau anak buahnya, dan menjauhi krepentingan pribadi dan golongannya. Bagi umat Islam yang menjadi warga masyarakat biasa, dapat memposisikan dirinya sebagai anak dengan mematuhi dan menjalankan aturan pemerintah atau perusahaan. Tentu saja tetap kritis bila ada hal yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Datangnya Hari Raya Idul Adha 1441 H ini, mengingatkan kembali kepada umat Islam agar selalu berusaha bertakwa kepada Alloh SWT dan dapat belajar dari keihlasan Ibrahim dan Ismail.  


Tulisan ini juga tampil pada harian Kedaulatan Rakyat edisi Jumat, 17 Juli 2020 pada kolom MUTIARA JUMAT.

Mencontoh Kehidupan Nabi Muhammad SAW

  Pada tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada hari Kamis, 28 September 2023 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1445 H . ...