Jumat, 29 Oktober 2021

Peran Santri Di Masa Pandemi

 Berdasarkan catatan sejarah, peran santri sangat besar dalam memperjuangkan kemerdekaan dasn mempertahankan keutuhan NKRI. Santri yang dididik dengan pelajaran agama ternyata punya jiwa nasionalisme yang tinggi, sehingga tidak mau bumi Indonesia ini dijajah oleh Belanda yang hanya membawa kesengsaraan pada seluruh rakyat.




Jaman selalu berubahdengan penuh dinamikanya. Apabila zaman sebelum kemerdekaan dulu, bangsa Indonesia melawan penjajah, maka saat ini setelah merdeka, ujud perlawanannya berbeda. Dua tahun terakhir ini bangsa Indonesia dilanda masa pandemi covid_19, yang sangat luar biasa dampaknya. Selain banyak warga yang sakit dan meninggal dunia, hampir semua sektor kehidupan lumpuh. Akibatnya juga berdampak pada sektor ekonomi. Banyak pelaku usaha yang turun penghasilannya bahkan tidak sedikit yang gulung tikar.

Untuk menyikapi dampak yang sangat dahsyat ini, pemerintah berupaya memutus rantai penyebarannya dengan membuat pedoman dan protokol kesehatan (prokes), yang lebih sering disebut gerakan 5 M  dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan 5 M ini meliputi mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas

Sebaik apapun program dan kebijakan dari pemerintah, akan sia-sia apabila tidak ada dukungan dari warga masyarakat. Kenyataan yang terjadi di masyarakat, tidak sedikit warga yang mengabaikan prokes tersebut dengan berbagai alasan. Disinilah peran santri sangat dibutuhkan.

Apabila setiap santri dapat melakukan rutin mencuci tangan, memakai masker saat keluar rumah, menjaga jarak saat bertemu dengan prang lain, menjauhi kerumunan di tempat umum dan mengurangi mobilitas apabila tidak ada hal kepentingan yang mendesak, maka secara langsung maupun tidak lsngsung membantu upaya pemerintah mengurangi penyebaran covid_19.

Membantu secara langsung, karena para santri dapat menjaga diri sendiri dari ancaman covid_19.  Sedangkan membantu secara tidak langsung, karena sikap mereka yang selalu patuh menjalankan protkes, akan dilihat warga lain. Hal ini akan menjadi contoh dan nasihat bagi warga yang melihatnya..

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 272,23 juta jiwa pada Juni 2021. Dari jumlah tersebut, sebanyak 236,53 juta jiwa (86,88%) beragama Islam. Artinya mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim yang notabene terdapat santri didalamnya.

Apabila setiap santri dapat menerapkan gerakan 5 M dalam kehidupan sehari-hari, niscaya akan menjadi potensi luar biasa untuk memutus rantai penyebaran covid_19. Hal ini menjadi kesempatan para santri untuk merealisasikan dukunagannya terhadap kebijakan pemerintah Indonesia.

Selamat Hari Santri Nasional 2021

Menyiapkan Generasi Muda Berkualitas

 

Maju mundurnya sebuah bangsa, sangat ditentukan oleh kualitas generasi mudanya. Hal ini sangatlah beralasan, karena generasi muda hari ini merupakan para pemain utama di masa mendatang. Oleh sebab itu, suatu bangsa akan maju dan mandiri apabila generasi tuanya bersungguh-sungguh menyiapkan generasi muda yang berkualitas dan berakhlak mulia.




Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun generasi muda berkualitas. Selain diberikan ilmu pengetahuan yang cukup melalui sekolah atau lembaga sejenis lainnya, juga diberikan bekal ilmu agama sejak usia dini. Dengan demikian, anak akan mendapat bekal agama dan keimanan yang kuat untuk melangkah kedepan..

Perlu dipahami bersama bahwa pendidikan tidak hanya ditargetkan untuk mencapai ketinggian teknologi dan ilmu pengetahuan semata, tetapi untuk mencetak generasi yang memiliki keimanan yang kokoh. Berbekal dengan keimanan ini, maka teknologi dan ilmu pengetahuan dikaji, dikuasai dan dikembangkan.



Setidaknya terdapat tiga kriteria untuk generasi muda berkualitas, yakni memiliki bekal ilmu agama yang kuat, berakhlak mulia dan mandiri. Dengan memiliki bekal ilmu agama yang kuat, mereka akan selalu jujur dalam bertindak pada kehidupan sehari-hari. Bisa membedakan benar dan salah, halal dan haram, pahala dan dosa.  Dengan akhlak mulia, mereka selalu hidup rukun baik dalam bermasyarakat maupun bernegara. Selain itu, juga menghormati suku, agama, ras dan adat yang berbeda-beda. Sedangkan generasi muda yang mandiri, mereka tidak mudah bersikap putus asa dan memiliki kemauan yang keras, serta siap bekerja keras dalam usahanya untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Juga memiliki jiwa mandiri, tanpa harus bergantung kepada orang lain dan memiliki inisiatif dalam bertindak.

Untuk mencetak generasi muda berkualitas seperti kriteria diatas, dibutuhkan peran generasi yang lebih tua untuk mendidik dan mendampinginya. Mulai dari orangtua di rumah, guru di sekolah dan ulama di tempat pengajian, semuanya mamiliki tangung jawab sesuai porsi masing-masing. Pendidikan dan pendampingan yang dilakukan sejak usia dini, akan selalu membekas dan terbawa sampaia mereka dewasa nanti.

Generasi muda berkualitas yang memiliki bekal ilmu agama kuat, berakhlak mulia dan mandiri, merupakan sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan untuk pembangunan bangsa dan negara.

Selamat Memperingati Hari Sumpah Pemuda 2021.

 

Tulisan ini juga dimuat pada Harian Kedaulatan Rakyat, edisi Jumat, 29 Oktober 2021

Mencontoh Kehidupan Nabi Muhammad SAW

  Pada tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada hari Kamis, 28 September 2023 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1445 H . ...