Rabu, 27 Januari 2021

Mengusir Rasa Malas

 


Rasa malas bisa menghinggapi setiap manusia. Kemalasan merupakan penyakit hati yang bisa melumpuhkan potensi seseorang dan membuat aktivitas harian menjadi tidak produktif. Tidak bisa dipungkiri bahwa rasa malas yang sering dikenal dengan istilah mager ini sangat sulit dihindari apabila tidak dengan kemauan dari dalam diri yang kuat.





Menurut beberapa peneliti, kurangnya motivasi karena rasa malas semacam ini kebanyakan dipengaruhi oleh faktor biologis. Bukan sekadar sikap dan kebiasaan atau suasana hati maupun lingkungan sekitar. Rasa malas ini bukan hanya dialami umat yang hidup zaman sekarang, tetapi juga dialami sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Ini terbukti dalam hadis Bukhori, yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memohon kepada Alloh SWT agar terlindungi dari rasa malas tersebut. Bunyinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas, dari pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia."

Tulisan ini tidak membahas sejak kapan rasa malas ini mulai dialami manusia, tetapi cenderung mencari langkah untuk mengatasinya. Berikut ini beberapa cara, antara lain :

1. Pola hidup sehat

Praktek hidup sehat adalah dengan makan makanan bergizi secara teratur, istirahat cukup dan olahraga terukur. Apabila  nutrisi dalam tubuh terpenuhi, maka akan  segar dan berenergi dalam beraktivitas sehari-hari. Termasuk dala kriteria istirahat cukup, jam tidur sehari semalam 6-8 jam dan tidak tidur terlalu larut malam. Olahraga terukur merupakan porsi gerakan fisik yag disesuaikan dengan usia.

2. Membuat  daftar kegiatan harian

Segala yang akan dilakukan seseorang, mulai bangun tidur hingga sebelum tidur hendaklah dibuat tulisan. Dengan adanya daftar kegiatan harian ini, menjadikan seseorang akan berusaha melakukan sesuatu dengan baik dan cepat agar semua daftar yang telah dibuat dapat terlaksana semua.

3. Tidak menunda

Berdasarkan rencana kegiatan yang sudah dibuat, seyogyanya untuk dilakukan sekarang juga, tanpa perlu diunda. Penundaan sesuatu hal akan membuat beban menjadi lebih berat. Usahakan untuk segera melakukan tugas ataupun hal yang kecil sekalipun.

Masih banyak lagi cara untuk menghilangkan rasa malas, namun setidaknya, dengan melakukan beberapa hal diatas, seseorang akan selalu terasa segar dan berenergi yang dapat melawan rasa malas dalam diri. Dengan demikian aktivitas harian, baik urusan ibadah kepada Alloh SWT maupun maisyah untuk kepentingan duniawi akan terasa ringan dilakukan.

Rabu, 20 Januari 2021

Meraih Kebahagiaan Hidup

 


Setiap orang pasti menginginkan hidup bahagia. Apapun akan diupayakan untuk meraihnya dan jalan apapun akan dilalui demi mendapatkannya.  Kebahagiaan tidak selalu berupa kemewahan dan keberlimpahan materi duniawi.



Kebahagiaan merupakan sesuatu hal yang abstrak, tidak bisa dilihat dengan mata, tidak bisa diukur dengan angka-angka tertentu dan tidak bisa dibeli dengan rupiah maupun dolar. Kebahagiaan hanya dapat dirasakan oleh seorang manusia dalam dirinya. Salah satu ujudnya, antara lain hati yang tenang, dada yang lapang dan jiwa yang tidak dirundung malang. Rasa bahagia ini muncul dari dalam diri seseorang dan tidak bisa didatangkan dari luar.

Meskipun banyak pustaka dan referensi yang menyebutkan beberapa kunci meraih kebahagiaan, namun sebagai muslim selayaknya dapat mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis riwayat Dailami disebutkan bahwa : “Ada empat perkara dari kebahagiaan seseorang, yaitu : pasangan hidup  yang sholihat, anak–anak  yang baik/berbakti, pergaulaannya adalah dengan orang–orang yang sholeh dan rizkinya di negerinya sendiri”. 



Pasangan hidup yang sholihat, berupa istri yang menghormati dan menghargai suaminya.  Mereka selalu mendukung kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan suami untuk kepentingan dunia dan akhirat. Anak yang baik/berbakti, mereka akan  tunduk dan patuh kepada kedua orangtuanya. Juga selalu mendengar nasihat dan menjalankan perintahnya. Selain membuat bahagia bagi kedua orangtuanya, anak yang demikian ini akan menjadi investasi pahala yang terus mengalir.

 Bergaul dengan orang–orang yang sholeh, hal ini sangat penting, mengingat zaman yang serba online ini komunikasi hampir tidak bisa dibatasi. Baik di dunia nyata maupun maya, dibutuhkan selektif dala memilih orang lain dijadikan sebagai teman bergaul.. Karena baik-buruknya seseorang sangat tergantung dengan teman bergaul sehari-harinya. Rezeki di negerinya sendiri bernaksud seseorang yang bekerja di sebuah tempat, yang mana tempat tersebut mudah berkomunikasi dengan keluarga setiap saat. Apabila jarak geografisnya terjangkau, maka seriap hari bisa ketemu dan kounikasi secara langsung. Namun apabila letak geografisnya berjauhan dan tidak mungkin tatap muka secara langsung,  yang penting berusaha untuk selalu komunikasi, baik lewat telpom atau media komunikasi lainnya. .



Apabila keempat hal diatas sudah bisa dimiliki, niscaya rasa bahagia akan dapat dirasakan setiap anggota keluarga dalam sebuah rumah tangga. Kebahagiaan hidup inilah yang dibutuhkan dan didamabakan setiap orang di dunia ini..

 

Jumat, 15 Januari 2021

Mengambil Hikmah Dari Pandemi Covid_19

 

Dalam surat Al-Ankabut ayat 3 Alloh SWT berfirman : “Dan sungguh Aku telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sungguh Alloh akan membuktikan orang-orang yang benar imannya dan orang yang imannya dusta”. Termasuk pandemi Virus Corona (covid_19) yang menyebar di seluruh dunia termasuk Indonesia ini juga merupakan cobaan dari Alloh SWT.

Selain bertujuan mengetahui tingkat keimanan seseorang, adanya cobaan ini juga berfungsi sebagai pelebur dosa. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW dalam hadis Tirmidzi,  : “Tidak henti-hentinya cobaan melanda seorang hamba sehingga dia berjalan diatas bumi tanpa mempunyai dosa lagi”.




Dalam firman Alloh SWT dan sabda Nabi Muhammad SAW diatas menunjukkan bahwa untuk mengetahui tingkat keimanan seseorang, Alloh akan memberi cobaan. Selain itu, cobaan juga berfungsi sebagai koreksi diri terhadap tindakan masing-masing, agar mereka bebas dari segala jenis dosa..

Wabah covid_19 yang sudah hampir satu tahun melanda di seluruh belahan dunia ini, sebenarnya merupakan bukti kecintaan Alloh SWT sekaligus sebagai cobaan yang harus diterima seluruh manusia. Namun kenyataannya, tidak sedikit orang yang tidak percaya adanya covid_19 dan cenderung menyalahkan berbagai pihak.




Salah satu bukti di lapangan, meskipun sudah banyak korban orang meninggal dunia dan masih sekian banyak orang sedang dalam pengobatan dan dalam pemantauan medis, tetapi masih ada sebagian orang tidak percaya adanya covid_19 ini. Bahkan lebih parah lagi, mereka mengatakan bahwa manusia tidak perlu takut virus, karena  takut itu hanya kepada Alloh SWT dan takut kepada virus termasuk syirik.

Mendengar anggapan terakhir ini sangat memprihatinkan, karena menunjukkan bahwa mereka tidak percaya terhadap kodar Alloh SWT. Padahal dalam sebuah riwayat hadis Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa lima puluh ribu tahun sebelum langit dan bumi diciptakan, semua hal yang terjadi di dunia ini sudah ditulis dalam kalam Alloh SWT.





Sebagai orang iman yang percaya terhadap kodar Alloh SWT, seyogyanya dapat bersikap bahwa pandemi covid_19 merupakan salah satu cobaan  hidup. Setiap orang harus berusaha menjauhinya dengan menjalankan protokol kesehatan, sekaligus makin mendekat kepada Alloh SWT dengan meningkatkan ibadah sesuai yang telah ditentukan dalam agama.

 

 

 

Ajak Pengguna Memulai Perjalanan Inovasi, ASUS Keluarkan Zenfone 11 Ultra

  Zenfone 11 Ultra (Sumber : ASUS Indonesia)              ASUS berusaha terus menerus menata ulang teknologi hari ini untuk hari esok. Salah...