Rabu, 20 Januari 2021

Meraih Kebahagiaan Hidup

 


Setiap orang pasti menginginkan hidup bahagia. Apapun akan diupayakan untuk meraihnya dan jalan apapun akan dilalui demi mendapatkannya.  Kebahagiaan tidak selalu berupa kemewahan dan keberlimpahan materi duniawi.



Kebahagiaan merupakan sesuatu hal yang abstrak, tidak bisa dilihat dengan mata, tidak bisa diukur dengan angka-angka tertentu dan tidak bisa dibeli dengan rupiah maupun dolar. Kebahagiaan hanya dapat dirasakan oleh seorang manusia dalam dirinya. Salah satu ujudnya, antara lain hati yang tenang, dada yang lapang dan jiwa yang tidak dirundung malang. Rasa bahagia ini muncul dari dalam diri seseorang dan tidak bisa didatangkan dari luar.

Meskipun banyak pustaka dan referensi yang menyebutkan beberapa kunci meraih kebahagiaan, namun sebagai muslim selayaknya dapat mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis riwayat Dailami disebutkan bahwa : “Ada empat perkara dari kebahagiaan seseorang, yaitu : pasangan hidup  yang sholihat, anak–anak  yang baik/berbakti, pergaulaannya adalah dengan orang–orang yang sholeh dan rizkinya di negerinya sendiri”. 



Pasangan hidup yang sholihat, berupa istri yang menghormati dan menghargai suaminya.  Mereka selalu mendukung kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan suami untuk kepentingan dunia dan akhirat. Anak yang baik/berbakti, mereka akan  tunduk dan patuh kepada kedua orangtuanya. Juga selalu mendengar nasihat dan menjalankan perintahnya. Selain membuat bahagia bagi kedua orangtuanya, anak yang demikian ini akan menjadi investasi pahala yang terus mengalir.

 Bergaul dengan orang–orang yang sholeh, hal ini sangat penting, mengingat zaman yang serba online ini komunikasi hampir tidak bisa dibatasi. Baik di dunia nyata maupun maya, dibutuhkan selektif dala memilih orang lain dijadikan sebagai teman bergaul.. Karena baik-buruknya seseorang sangat tergantung dengan teman bergaul sehari-harinya. Rezeki di negerinya sendiri bernaksud seseorang yang bekerja di sebuah tempat, yang mana tempat tersebut mudah berkomunikasi dengan keluarga setiap saat. Apabila jarak geografisnya terjangkau, maka seriap hari bisa ketemu dan kounikasi secara langsung. Namun apabila letak geografisnya berjauhan dan tidak mungkin tatap muka secara langsung,  yang penting berusaha untuk selalu komunikasi, baik lewat telpom atau media komunikasi lainnya. .



Apabila keempat hal diatas sudah bisa dimiliki, niscaya rasa bahagia akan dapat dirasakan setiap anggota keluarga dalam sebuah rumah tangga. Kebahagiaan hidup inilah yang dibutuhkan dan didamabakan setiap orang di dunia ini..

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mencontoh Kehidupan Nabi Muhammad SAW

  Pada tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada hari Kamis, 28 September 2023 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1445 H . ...