Memasuki
era industri 4.0 yang juga sering disebut zaman milenial, sebagian besar sendi
kehidupan tidak terlepas dari dunia digital. Berbagai informasi dan komunikasi
menjadi lebih cepat dan praktis, yang memanjakan setiap manusia. Termasuk pula
dalam hal makanan, sebagian besar juga ingin mudah dan cepat tanpa menghiraukan
kehalalannya.
Padahal
halal dan haramnya sebuah makanan, akan mempengaruhi sikap dan tindakannya
dalam kegiatan senhari-hari. Hal ini sangatlah beralasan, karena makanan
memberi energi bagi manusia dan juga berfungsi dalam menjaga kesehatan
seseorang. Maka ada pepatah yang menyebutkan bahwa “Kamu adalah apa yang kamu makan”, sangat relevan diterapkan pada saat
ini.
Makanan Halal dan Manfaatnya
Kata
makan dapat diartikan sebagai aktivitas memasukkan makanan kedalam tubuh untuk
menjaga kondisi dan kesehatan. Dengan awalan me- dan akhiran -an, terbentuk
kata makanan yang merupakan segala
sesuatu yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Makanan ini dapat berasal dari hewan
maupun tumbuhan yang kesemuanya dapat membuat kenyang. Selain menghilangkan rasa
lapar, makanan juga dapat memberikan tenaga bagi tubuh manusia yang memakannya
Kata
halal berasal dari bahasa Arab yang berarti membolehkan, memecahkan,
membebaskan dan lainnya. Dengan demikian, makanan halal diartikan sebagai segala
sesuatu yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan diperbolehkan dalam syariat agama.
Melihat Makna tersebut maka sebenarnya jangkauan halal dalam hal makanan adalah
sangat luas yang didalamnya termasuk hewan dan tumbuhan sebagai sumber makanan
bagi manusia.
Perlu
diketahui bahwa, makanan halal sedikitnya harus memenuhi dua syarat, yakni
halal zatnya dan halal cara memperolehnya. Halal zatnya apabila didalamnya terkandung
zat sesuai dengan ketentuan agama baik berasal dari hewan maupun tumbuhan. Selain
kandungan zatnya halal, cara
memperolehnya juga harus dengan cara halal pula. Suatu makanan yang zatnya halal dapat menjadi haram apabila
diperoleh melalui hasil mencuri, menipu, hasil riba,
korupsi dan lain sejenisnya.
Sebenarnya
makanan tidak hanya sekedar untuk mengisi perut dan menyehatkan badan saja,
akan tetapi juga harus tinggi akan kandungan gizi dan harus memiliki nilai
halal. Beberapa manfaat dari makanan halal antara lain :
1.
Menjauhi
Sumber Penyakit. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal,
maka sistem
kekebalan tubuh bisa semakin meningkat untuk melawan penyakit.
2.
Sumber Tenaga. Makanan yang dicerna
tubuh akan berubah menjadi sumber energi yang
dapat digunakan untuk beraktivitas sehari-hari.
3.
Menjaga Hati dan Akal. Mengkonsumsi
hanya makanan halal juga nantinya akan berpengaruh positif pada pikiran dan
juga hati seseorang. Mengkonsumsi makanan halal juga akan menjauhi diri dari
kekerasan hati yang nantinya membuat seseorang juga tidak mampu melihat
kesusahan orang lain dan tidak mau memberi bantuan pada orang tersebut
4.
Memberikan ketenangan dalam kehidupan
dan kegiatan sehari hari.
Begitu
banyaknya manfaat makanan halal ini, maka DinasKoperasi dan UKM DIY yang memeiliki mitra para pelaku usaha kuliner,
bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DIY, Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Indonesia serta Association of the
Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY menggelar pameran bertajuk : Jogja
Halal Food Expo 2019
Makanan di Zaman
Milenial
Banyaknya makanan cepat saji yang tumbuh subur bagaikan
jamur akhir-akhir ini, membuat masyarakat terlena dengan prinsip dan tujuan
dasar makan. Mereka hanya berorientasi mengikuti makanan trend masa kini tanpa
mempedulikan kehalalannya, yang secara langsung atau tidak langsung akan
mempengaruhi terhadap pola hidup dan kesehatannya.
Sudah selayaknya masyarakat dapat memilah dan memilih jenis makanan yang halal, sehingga dapat memperoleh manfaat untuk jangka waktu mendatang. Sebenarnya banyak potensi daerah di kawasan Provinsi Daerah Istimewa Yogtakarta (DIY) yang dapat memenuhi masyarakat di zaman milenial ini. Ratusan pelaku usaha kuliner binaan PLUT DIY yang sudah diberi pembekalan dan pelatihan untuk menghasilkan makanan yang berkualitas, namun tetap menjaga kehalalannya.
Beberapa mitra binaan tersebut, saat ini mempertontonkan
hasil olahannya pada acara Jogja Halal
Food Expo 2019 yang diselenggarakan di Jogja Expo Center (JEC), Jl. Janti, Banguntapan
Yogyakarta pada 20 -24 Februari 2019. Diikuti oleh 120 stand yang terdiri dari
produk makanan, miuuman dan oleh-pleh khas Yogyakarta. Meskipun semua bahan
mentah dari semua makanan tersebut berasal dari lokal, namun tetap halal yang selalu
mengikuti selera generasi di zaman milenial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar