Kamis, 21 Februari 2019

Makanan Halal di Zaman Milenial


Memasuki era industri 4.0 yang juga sering disebut zaman milenial, sebagian besar sendi kehidupan tidak terlepas dari dunia digital. Berbagai informasi dan komunikasi menjadi lebih cepat dan praktis, yang memanjakan setiap manusia. Termasuk pula dalam hal makanan, sebagian besar juga ingin mudah dan cepat tanpa menghiraukan kehalalannya.
Padahal halal dan haramnya sebuah makanan, akan mempengaruhi sikap dan tindakannya dalam kegiatan senhari-hari. Hal ini sangatlah beralasan, karena makanan memberi energi bagi manusia dan juga berfungsi dalam menjaga kesehatan seseorang. Maka ada pepatah yang menyebutkan bahwa “Kamu adalah apa yang kamu makan”, sangat relevan diterapkan pada saat ini.

Makanan Halal dan Manfaatnya
Kata makan dapat diartikan sebagai aktivitas memasukkan makanan kedalam tubuh untuk menjaga kondisi dan kesehatan. Dengan awalan me- dan akhiran -an, terbentuk kata makanan yang merupakan  segala sesuatu yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Makanan ini dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan yang kesemuanya dapat  membuat kenyang. Selain menghilangkan rasa lapar, makanan juga dapat memberikan tenaga bagi tubuh manusia yang memakannya



Kata halal berasal dari bahasa Arab yang berarti membolehkan, memecahkan, membebaskan dan lainnya. Dengan demikian, makanan halal diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan diperbolehkan dalam syariat agama. Melihat Makna tersebut maka sebenarnya jangkauan halal dalam hal makanan adalah sangat luas yang didalamnya termasuk hewan dan tumbuhan sebagai sumber makanan bagi manusia.
Perlu diketahui bahwa, makanan halal sedikitnya harus memenuhi dua syarat, yakni halal zatnya dan halal cara memperolehnya. Halal zatnya apabila didalamnya terkandung zat sesuai dengan ketentuan agama baik berasal dari hewan maupun tumbuhan. Selain kandungan zatnya halal, cara memperolehnya juga harus dengan cara halal pula. Suatu  makanan yang zatnya halal dapat menjadi haram apabila diperoleh melalui hasil mencuri, menipu, hasil riba, korupsi dan lain sejenisnya.
Sebenarnya makanan tidak hanya sekedar untuk mengisi perut dan menyehatkan badan saja, akan tetapi juga harus tinggi akan kandungan gizi dan harus memiliki nilai halal. Beberapa manfaat dari makanan halal antara lain :
1.      Menjauhi Sumber Penyakit. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal, maka sistem kekebalan tubuh bisa semakin meningkat untuk melawan penyakit.
2.      Sumber Tenaga. Makanan yang dicerna tubuh akan berubah menjadi sumber energi yang dapat digunakan untuk beraktivitas sehari-hari.
3.      Menjaga Hati dan Akal. Mengkonsumsi hanya makanan halal juga nantinya akan berpengaruh positif pada pikiran dan juga hati seseorang. Mengkonsumsi makanan halal juga akan menjauhi diri dari kekerasan hati yang nantinya membuat seseorang juga tidak mampu melihat kesusahan orang lain dan tidak mau memberi bantuan pada orang tersebut
4.      Memberikan ketenangan dalam kehidupan dan kegiatan sehari hari.
Begitu banyaknya manfaat makanan halal ini, maka  DinasKoperasi dan UKM DIY yang memeiliki mitra para pelaku usaha kuliner, bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DIY, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Indonesia serta Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY menggelar pameran bertajuk : Jogja Halal Food Expo 2019



Makanan di Zaman Milenial
            Banyaknya makanan cepat saji yang tumbuh subur bagaikan jamur akhir-akhir ini, membuat masyarakat terlena dengan prinsip dan tujuan dasar makan. Mereka hanya berorientasi mengikuti makanan trend masa kini tanpa mempedulikan kehalalannya, yang secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi terhadap pola hidup dan kesehatannya.


            
          Sudah selayaknya masyarakat dapat memilah dan memilih jenis makanan yang halal, sehingga dapat memperoleh manfaat untuk jangka waktu mendatang. Sebenarnya banyak potensi daerah di kawasan Provinsi Daerah Istimewa Yogtakarta (DIY) yang dapat memenuhi masyarakat di zaman milenial ini.  Ratusan pelaku usaha kuliner binaan PLUT DIY yang sudah diberi pembekalan dan pelatihan untuk menghasilkan makanan yang berkualitas, namun tetap menjaga kehalalannya.
            Beberapa mitra binaan tersebut, saat ini mempertontonkan hasil olahannya pada acara  Jogja Halal Food Expo 2019 yang diselenggarakan di Jogja Expo Center (JEC), Jl. Janti, Banguntapan Yogyakarta pada 20 -24 Februari 2019. Diikuti oleh 120 stand yang terdiri dari produk makanan, miuuman dan oleh-pleh khas Yogyakarta. Meskipun semua bahan mentah dari semua makanan tersebut berasal dari lokal, namun tetap halal yang selalu mengikuti selera generasi di zaman milenial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mencontoh Kehidupan Nabi Muhammad SAW

  Pada tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada hari Kamis, 28 September 2023 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1445 H . ...