Keberagaman di Indonesia mulai
dari perbedaan suku, agama dan kebudayaan merupakan kekayaan bangsa yang patut
dibanggakan. Perbedaan tersebut harus selalu dijaga oleh setiap warga yang
menghuni di muka bumi nusantara ini, agar suasana hidup rukun dapat dirasakan
bersama.
Terjadinya kerusuhan ataupun
pertengkaran di berbagai daerah, sebagian besar disebabkan karena prinsip
kerukunan diabaikan. Mereka menonjolkan egoisme masing-masing yang menganggap
dirinya paling baik dan benar.Padahal, semuanya memiliki kelebihan dan
kekurangan, yang apabila dipadukan dapat saling melengkapi untuk menjadi
keberagaman yang indah.
Untuk mewujudkan dan menjaga
kerukunan di masyarakat, setidaknya ada lima kunci antara lain : berbicara
baik, berwatak jujur, bersikap sabar, tidak merusak sesama warga, dan saling
memperhatikan.
Termasuk bicara baik di era
digitalisasi ini, menyebarkan informasi di media sosial yang akurat dan benar,
serta menghindari dan mencegah berita bohong yang beredar. Berbicara baik
merupakan kunci utama dalam menjaga kerukunan. Hal ini sesuai dengan ungkapan
bahasa Jawa : “Ajining dhiri gumantung kedaling lathi”, yang berarti
kehormatan seseorang tergantung dari tutur katanya.
Berwatak jujur dapat dilakukan
dengan menyamakan antara perkataan dan perbuatan. Sedangkan sikap sabar apabila
seseorang mampu menahan amarahnya, meskipun dia mampu melakukannya.
Kunci keempat dalam menjaga kerukunan
yakni tidak merusak sesama, baik merusak dirinya, hartanya dan hak asasinya. Merusak
diri meliputi membuat luka orang lain, membuat cidera dan tindakan kekerasan
fisik lainnya. Merusak harta meliputi mencuri barang orang lain, meminjam
barang tanpa izin si empunya, dan merusak fisik barang Merusak hak azazi
meliputi tindakan menghalangi maupun mengganggu orang sedang beribadah.
Hal yang tidak dapat
ditinggalkan dalam menjaga kerukunan adalah saling memperhatikan dan menjaga
perasaan. Apabila seseorang merasa sakit saat dipukul, maka hendaknya jangan
sampai memukul orang lain. Sebaliknya bila seseorang merasa senang ditolong
orang lain, hendaknya juga senang menolong.
Sebagai watga megara Indonesia dengan keberagaman yang ada, seyogyanya masing-masing dapat menjaga kelima kunci tersebut diatas, kemudian direalisasikan
dalam kehidapan sehari-hari, sehingga nuansa kerukunan dapat dirasakan seluruh
masyarakat. Perbedaan tidak perlu dibesar-besarkan, tetapi diambil hikmah
positif menjadi kekayaan bangsa, sehingga rukun dan damai selalu dapat
dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar