Sabtu, 10 November 2018

Indahnya Keberagaman

Keberagaman di Indonesia mulai dari perbedaan suku, agama dan kebudayaan merupakan kekayaan bangsa yang patut dibanggakan. Perbedaan tersebut harus selalu dijaga oleh setiap warga yang menghuni di muka bumi nusantara ini, agar suasana hidup rukun dapat dirasakan bersama.
Terjadinya kerusuhan ataupun pertengkaran di berbagai daerah, sebagian besar disebabkan karena prinsip kerukunan diabaikan. Mereka menonjolkan egoisme masing-masing yang menganggap dirinya paling baik dan benar.Padahal, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan, yang apabila dipadukan dapat saling melengkapi untuk menjadi keberagaman yang indah.
Untuk mewujudkan dan menjaga kerukunan di masyarakat, setidaknya ada lima kunci antara lain : berbicara baik, berwatak jujur, bersikap sabar, tidak merusak sesama warga, dan saling memperhatikan.


Termasuk bicara baik di era digitalisasi ini, menyebarkan informasi di media sosial yang akurat dan benar, serta menghindari dan mencegah berita bohong yang beredar. Berbicara baik merupakan kunci utama dalam menjaga kerukunan. Hal ini sesuai dengan ungkapan bahasa Jawa : “Ajining dhiri gumantung kedaling lathi”, yang berarti kehormatan seseorang tergantung dari tutur katanya.
Berwatak jujur dapat dilakukan dengan menyamakan antara perkataan dan perbuatan. Sedangkan sikap sabar apabila seseorang mampu menahan amarahnya, meskipun dia mampu melakukannya.
Kunci keempat dalam menjaga kerukunan yakni tidak merusak sesama, baik merusak dirinya, hartanya dan hak asasinya. Merusak diri meliputi membuat luka orang lain, membuat cidera dan tindakan kekerasan fisik lainnya. Merusak harta meliputi mencuri barang orang lain, meminjam barang tanpa izin si empunya, dan merusak fisik barang Merusak hak azazi meliputi tindakan menghalangi maupun mengganggu orang sedang beribadah.
Hal yang tidak dapat ditinggalkan dalam menjaga kerukunan adalah saling memperhatikan dan menjaga perasaan. Apabila seseorang merasa sakit saat dipukul, maka hendaknya jangan sampai memukul orang lain. Sebaliknya bila seseorang merasa senang ditolong orang lain, hendaknya juga senang menolong.
Sebagai watga megara Indonesia dengan keberagaman yang ada, seyogyanya masing-masing dapat menjaga kelima kunci tersebut diatas, kemudian direalisasikan dalam kehidapan sehari-hari, sehingga nuansa kerukunan dapat dirasakan seluruh masyarakat. Perbedaan tidak perlu dibesar-besarkan, tetapi diambil hikmah positif menjadi kekayaan bangsa, sehingga rukun dan damai selalu dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mencontoh Kehidupan Nabi Muhammad SAW

  Pada tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada hari Kamis, 28 September 2023 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1445 H . ...