Sesuai dengan tuntunannya, orang yang melakukan
ibadah puasa, berarti mereka tidak memasukkan bahan makanan atau minuman ke dalam
mulut sejak waktu subuh sampai maghrib. Selama waktu kurang lebih dua belas jam
tersebut, terkadang ada yang merasa haus
di kerongkongan saat siang hari.
Sebagian orang lebih sulit untuk menahan rasa haus dibandingkan dengan rasa lapar saat berpuasa. Meskipun pada waktu sahur sebelumnya sudah minum banyak air, namun rasa haus tetap membayangi sepanjang hari.
Berdasarkan penelitian ahli gizi dan kesehatan, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rasa haus terkadang tidak tertahankan. Selain kegiatan yang menguras cairan tubuh dan kondisi cuaca yang panas dengan kelembaban yang tinggi, faktor makanan yang dikonsumsi saat makan sahur juga turut mempengaruhi rasa haus saat berpuasa. Kenyataan membuktikan bahwa rasa haus (baik saat puasa ataupun hari-hari biasa) bukan karena seseorang tidak minum air. Ternyata rasa haus disebabkan oleh minyak yang melekat pada dinding kerongkongan yang berasal dari makanan saat sahur.
Untuk menghindarinya, maka pada saat sahur, sebagai penutupnya harus
minum segelas air putih hangat. Apapun menu makanan dan minuman saat sahur,
akhirilah aktifitas sahur dengan minum segelas air hangat. Sudah banyak
disebutkan bahwa air hangat dapat menggelontor zat minyak yang menempel pada dinding
kerongkongan. Sisa-sisa minyak itulah yang dapat memicu rasa haus saat berpuasa
walaupun sudah bergelas-gelas minum di waktu sahur.
Yang perlu diingat lagi, setelah minum air hangat tidak dibenarkan
melakukan aktivitas makan lagi, karena fungsi minum air hangat diatas adalah
untuk membersihkan kerongkongan dari minyak makanan. Apabila tips diatas dapat
dilakukan oleh setiap orang, niscaya selama seharian penuh menjalankan ibadah puasa,
kerongkongan akan terasa lega dan tidak terasa haus sama sekali, sehingga aktivitas
harian berjalan lancar tanpa gangguan berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar