Jumat, 19 April 2019

Memancing Rezeki Dengan Berbagi


Harta yang dimiliki seseorang merupakan titipan Allah Yang Maha Kuasa, sehingga harus digunakan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pemilik. Praktek nyata pendekatan diri kepada-Nya dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dengan berbagi kepada sesama. Selain orang lain merasakan manfaatnya, sejatinya juga memberi manfaat kepada diri sendiri, baik selama hidup di dunia ataupun setelah meninggal.
Meskipun juga mendapat manfaat bagi dirinya sendiri, namun kenyataannya belum banyak orang mau berbagi dengan berbagai alasan. Saat  launching gerakan #JanganTakutBerbagi dari DompetDhuafa  di Mezzanine Cafe & Eatery Jl. Palagan, Yogyakarta pada Sabtu, 23 Maret 2019, Bambang, E.D, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa D.I. Yogyakarta menyatakan bahwa jumlah potensi zakat rakyat Indonesia tahun 2018 sebesar 17 trilliun per tahun, namun yang terealisasi melakukan zakat baru 6-8 trilliun per tahun. Ada beberapa penyebabnya antara lain merasa belum memiliki kelebihan harta, belum sadar terhadap kewajibannya, atau tidak mengetahui harus kemana membayarkannya.

Launching #JanganTakutBerbagi di Mezzanine Cafe & Eatery Jl. Palagan, Yogyakarta

Untuk mengatasi penyebab pertama dan kedua, dapat ditempuh dengan sosialisasi pentingnya mengeluarkan zakat/berbagi, sehingga masing-masing pribadi sadar terhadap kewajibannya. Yang perlu dipahami bahwa berbagi tidak harus menunggu harta berlebih. Asalkan memiliki jumlah penghasilan mencapai nishob (batas), saat itu pula zakat/berbagi harus dilakukan. Meskipun saat yang bersamaan juga membutuhkan dana yang lebih besar daripada biasanya, namun kewajiban zakat tetap harus didahulukan.
Untuk mengatasi faktor penyebab kedua, saat ini banyak lembaga penerima zakat yang siap menampungnya, sehingga para donatur dapat menyalurkannya melalui lembaga tersebut.  Salah satunya adalah Dompet Dhuafa yang sudah menyebar pada banyak kota di seluruh Indonesia. Semua dana yang diterima, akan dicatat dan dihimpun, kemudian disalurkan kepada warga yang layak untuk menerima manfaat. Dengan pembukuan yang akuntabel, semua dana yang masuk dari para wajib zakat/donatur dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam mengelola dana yang masuk, Dompet Dhuafa memilah menjadi dua program, yakni 35% Program Karitas (bantuan langsung) dan 65% program pemberdayaan. Dari kedua program tersebut, yang banyak dirasakan masyarakat secara luas adalah Program Pemberdayaan Ekonomi Mikro. Dalam program ini, Dompet Dhuafa menggunakan prinsip M3 (Mustahiq Move Muzaqi). Seorang mustahiq (penerima zakat) yang semula menerima bantuan, mereka didampingi untuk menjalankan usaha agar memiliki penghasilan. Hari demi hari usahanya meningkat dan penghasilan semakin bertambah, sehingga yang semula termasuk penerima zakat bergeser menjadi pemberi zakat (muzaqi). Begitu seterusnya, penerima zakat tingkat kedua juga dibimbing untuk melakukan usaha, yang mula-mula menerima bantuan (Mustahiq) dapat berubah menjadi pemberi bantuan (Muzaqi).
Salah satu penerima manfaat program M3 ini, warga di Dusun Plosorejo, Umbul Harjo, Cangkringan, Sleman, yang diberi bantuan sapi perah. Meskipun  awalnya menolak, karena sebelumnya sudah memelihara sapi potong, mengingat sebelumnya mereka budidaya sapo potong, sehingga kedatangan sapi perah merasa asing. Berkat kegigihan dan kesabaran pendamping dari  Dompet Dhuafa, lambat laun satu dua orang mulai tertarik.  

Kandang sapi perah milik warga di Dusun Plosorejo, Umbul Harjo, Cangkringan, Sleman

Melihat hasilnya yang menggiurkan, akhirnya warga semakin banyak yang beralih ke sapi perah. Untuk memudahkan pembinaan dalam budidaya dan penjualan hasil panen, akhirnya dibentuk Kelompok Rumah Susu. Dapat dibayangkan, yang pada awalnya tahun 2010 diberi bantuan 10 ekor sapi perah oleh Dompet Dhuafa D I Yogyakarta, sampai bulan Maret 2019 sudah berkembang menjadi lebih dari 200 ekor. Tentu saja penghasilan menjadi meningkat dan otomatis kesejahteraan dapat dirasakan bersama seluruh warga Rumah Susu tersebut.
Hal ini merupakan keberhasilan bersama antara para donatur,  Dompet Dhuafa  dan warga masyarakat. Donatur akan senang dan bangga melihat dana yang mereka berikan dapat membawa manfaat  jauh lebih besar daripada nilai uangnya. Dompet Dhuafa  semakin yakin bahwa program yang dibuatnya dapat bermanfaat bagi orang banyak. Begitu pula masyarakat dapat menjalani kehidupan dengan layak.

Saatnya memerah susu sapi

Masih banyak lagi manfaat yang sudah dirasakan masyarakat di berbagai daerah di tanah air. Apabila potensi zakat di Indonesia dapat lebih ditingkatkan, niscaya akan lebih banyak lagi masyarakat yang merasakan manfaatnya. Meski tampak sekilas para donatur   mengeluarkan zakat yang otomatis hartanya berkurang, namun ternyata rezeqi mereka semakin lancar. Mulailah sekarang untuk berbagi, karena berbagi tidak harus menunggu harta berlebih. Bahkan dengan berbagi, dapat memancing rezeqi untuk dirinya. #JanganTakutBerbagi .

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mencontoh Kehidupan Nabi Muhammad SAW

  Pada tahun ini, Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada hari Kamis, 28 September 2023 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1445 H . ...